GASTRODIPLOMASI RENDANG INDONESIA DI BELANDA
Diplomasi dituntut untuk memiliki peran yang lebih efektif terhadap kepentingan nasional, seiring dengan semakin kompleksnya isu-isu dalam hubungan internasional. Maka dari itu, gastrodiplomasi tercipta sebagai suatu bentuk alternatif dalam berdiplomasi. Makanan adalah sarana komunikasi tanpa kata, yang efektif untuk mempengaruhi persepsi publik. Makanan juga dikatakan sebagai media untuk memperkenalkan identitas dan budaya bangsa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan konsep gastrodiplomasi. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapat dengan wawancara dengan narasumber terkait, dan data sekunder didapat melalui artikel, jurnal, internet, telaah pustaka, serta buku-buku terkait penelitian ini.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya-upaya yang dilakukan oleh KBRI Den Haag, terkait dengan gastrodiplomasi kuliner rendang yang dilakukan Indonesia di Belanda. Hasil dari penelitian ini adalah pemerintah terus berupaya untuk menyajikan kuliner Indonesia dengan cara yang lebih classy, fancy, dan modern.
Detail Information
Citation
. (2021).GASTRODIPLOMASI RENDANG INDONESIA DI BELANDA.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd