Detail Cantuman

Tujuan penelitian ini adalah 1) Memantik sekolah untuk lebih ekspresif dalam membelajarkan materi pelajaran bermuatan kearifan lokal pada peserta didik. 2) Memaksimalkan hubungan sosiologis antara Pemerintah Daerah dengan Kraton Surakarta untuk bersama-sama bersinergis memperkenalkan peninggalan bersejarah pada peserta didik di Sekolah Dasar Negeri I Gading Surakarta. 3) Menanamkan sikap untuk mencintai, menghargai, menghayati serta mengembangkan kearifan lokal di Sekolah Dasar Negeri I Gading Surakarta.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V SDN Gading I Surakarta Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 17 peserta didik. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata. Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus tunggal terpancang. Sumber data diperoleh di 1)Kraton Kasunanan Surakarta. 2) data/catatan guru. 3)kuesioner.Teknik pengumpulan data adalah observasi, dokumen, skala sikap, dan wawancara medalam, teknik analisis data menggunakan trianggulasi sumber dan motode dengan analisis model siklus: 1)reduksi data. 2)paparan data. 3)penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut: perlu adanya kerjasama sinergis antara Dinas Pendidikan dengan Dinas Kebudayaan surakarta dalam memberikan rancangan tambahan materi pembelejaran seperti pembuatan materi video compactl disc (vcd) pembelajaran, buku ajar tambahan tentang sejarah. Serta adanya semangat menciptakan terobosan yang menarik dengan mengadakan perlombaan tentang kearifan lokal seluruh sekolah dasar di Kota Surakarta. Dengan demikian peserta didik akan mulai mengenal bentuk-bentuk peninggalan sejarah Kraton Surakarta sehingga menjadi modal bagi peserta didik menghimpun sikap kecintaan kearifan lokal. Dengan demikian disarankan kepada sekolah, para guru mengkaitkan secara kontekstual materi pelajaran dengan lingkungan daerah, budaya dan perubahan dimasyarakat sekitar dalam upaya membangun sikap kecintaan kearifan lokal. Dari hasil penelitian dan temuan dapat ditafsirkan bahwa peninggalan sejarah sangat perlu untuk untuk dikenalkan, diresapi, dan menjadi motivasi semangat bangsa ke arah kemajuan yang lebih baik. Secara semiotik atau ditemukan makna bahwa penelitian ini menunjukkan jangan sekali-kali melupakan sejarah. Peninggalan sejarah masa lalu tidak dbiarkan begitu saja tetapi dimanfaatkan untuk menumbuhkan kecintaan peserta didik pada kearifan lokal.
Kata Kunci: Pengenalan Peninggalan Sejarah, Sikap Kecintaan Kearifan Lokal